Archive for April, 2007
Satu lagi SMU Alternatif lahir di Qaryah Thayyibah
SMU Alternatif lahir lagi di Desa Sempulur Boyolali.
Satu lagi anggota SPPQT membidani lahirnya lembaga pendidikan setelah sebelumnya Kalibening Salatiga mendirikannya. kali ini setingkat SMU setelah sebelumnya masyarakat Kalibening Salatiga mendirikan SMU Alternatif. SMU yang baru ini berlokasi di Desa Sempulur Kec. Karanggede Kab. Boyolali. Keberadaan SMU Alternatif ini diharapkan menjadi jawaban akan kebutuhan terhadap anak petani di wilayah Kab Boyolali bagian barat laut, khususnya di desa Sempulur kec Boyolali dan sekitarnya. di Wilayah ini paguyuban anggota SPPQT bernama Sejahtera. (lebih…)
Evaluasi 2006 dan perencanaan 2007 SPPQT
Evaluasi akhir tahun 2007 dan penyusunan workplan SPPQT 2007
Para pegiat dan seluruh perwakilan dari anggota SPPQT tumpah ruah di gedung sinode Salatiga. mereka datang di tempat itu selama lima hari untuk mengikuti evaluasi akhir tahun 2006 dan penyusunan program kerja tahun 2007. tentu saja acara ini menjadi moment penting di penghujung tahun 2006, mengingat mereka harus mengevaluasi kinerja organisasi mereka selama 1 tahun dan membuat rencana untuk satu tahun yang akan datang.
Acara ini di dahului dengan agenda penyampaian perkembangan pengorganisasian dari seluruh kabupaten. penyampaian perkembangan ini memakan waktu cukup lama mengingat banyaknya kegiatan yang harus di sampaikan. penyampaian laporan ini tidak bisa di ringkas mengingat semua pihak merasa berkepentingan untuk mendengarkan dan mengetahuinya.
Di bagian lain staff kesekretariatan juga menyampaikan laporan perkembangan pekerjaan dan capaian selama 1 tahuan terakhir. bagian ini menjadi penting karena sekretariat menjadi titik berangkat dari kegiatan-kegiatan keorganisasian SPPQT.
Setelah itu diadakan diskusi kelompok untuk menyusun rumusan persoalan dari masing-masing kabupaten. tiap kabupaten di hadiri oleh perwakilan anggota SPPQT dari kabupaten tersebut. sekedar informasi anggota SPPQT tersebar di kota salatiga, kab. semarang, kendal, batang, temanggung, wonosobo, magelang, boyolali,sragen dan purwodadi.
acara di luar forum resmi tidak kalah serunya. para pegiat saling bertemu dan berbagi cerita di sela-sela acara yang lumayan padat. mereka dengan bersemangat menceritakan perkembangan di daerah masing-masing lengkap dengan kendala yang mereka hadapi.
Di samping itu ketika mereka berkumpul terjadilah forum ngudo roso mengenai persoalan yang menjadi kendala dalam melakukan kerja-kerja pengorganisasian. persoalan itu mulai persoalan organisasi yang belum selesai sampai soal pandangan masyarakat yang masih menganggap organisasi tani tidak penting, dan bahkan dianggap melawan pemerintah. juga kadang ditemui perangkat desa yang tidak mau bekerja sama dalam memberdayakan masyarakat.
dalam acara tersebut anggota SPPQT yang baru mulai mengenal dan belajar mengenai seluk beluk qaryah thayyibah. mereka belajar mengenai semangat, landasan pemikiran dan filosofi qaryah thayyibah. sedangkan bagi anggota lama keberadaan anggota baru menjadi penambah semangat mengingat perjuangan petani selama ini masih terasa berat karena petani yang terorganisisr masih relatif sedikit.
Kondisi Organisasi SPPQT 2007
BAGIAN I
KONTEKS ORGANISASI
Kemiskinan merupakan salah satu gambaran umum pedesaan di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya terjadi setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, tetapi sudah berakar dalam struktur masyarakat pedesaan. Apa penyebabnya? Antara lain, pertama; struktur agraria yang timpang, dengan ditandai adanya ketidakseimbangan dalam kepemilikan lahan dan kedua; adanya pemasungan hak-hak petani (the peasent’s rights) oleh negara akibat diterapkannya Revolusi Hijau dalam bidang pertanian. Terasa agak aneh memang, karena dalam membangun ekonomi pedesaan pemerintah justru memilih jalan pintas yakni Revolusi Hijau tanpa pembaharuan agraria atau sebagaimana yang disebut Rehman Sobhan, sebagai development without social transition (Gunawan Wiradi; 1999).
Realitas keterpurukan petani dalam kemiskinan ini diperparah lagi dengan adanya tekanan pihak asing terhadap Indonesia berkaitan dengan pelaksanaan pasar bebas dan lambannya Pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Tekanan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: penghapusan subsidi pertanian, penghapusan bea masuk produk pertanian, harga jual produk pertanian yang terus melemah, harga sarana produksi pertanian (saprotan) dan produk-produk non pertanian yang mahal, sulitnya akses kredit untuk usaha tani. Tekanan yang lainnya adalah mahalnya biaya pendidikan anak dan kesehatan keluarga. Rasa-rasanya petani semakin sulit untuk dapat menyekolahkan anaknya dan memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. (lebih…)
profil sppqt
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang serta didorong oleh cita-cita luhur untuk mewujutkan suatu masyarakat tani yang tangguh yang mampu mengelola dan mengontrol seluruh sumber dayanya sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan kelestarian lingkungan maka kaum tani telah dihantarkan kepada suatu kesadaran bahwa alam semesta sebagai sumber penghidupan bagi semua makluk hidup memiliki hukum keteraturan tersendiri. Manusia sebagai makluk tertinggi di muka bumi dilarang mengeksploitasi secara semena-mena dan kaum tani yang dalam kehidupannya mengandalkan tanah dan air yang terkandung di dalamnya berkewajiban untuk menjaga serta mengelolanya secara arif dan bijaksana.
Bahwa keserakahan sebagian umat manusia melalui sistem managemen dan teknologi modern yang dikembangkan telah merusak keseimbangan alam yang berdampak secara multi dimensional di dalam tata kehidupan sosial masyarakat dan kaum tani yang bergumul langsung dengan alam telah menjadi korbannya sehingga hidup dalam suasana penderitaan yang berkepanjangan karena harus berhadapan dengan alam yang sudah tidak bersahabat dan sistem sosial yang tidak mengenal perikemanusiaan.
Untuk mengangkat harkat dan martabat kaum tani tersebut maka dibentuklah sebuah organisasi pergerakan petani guna menopang jalannya perjuangan baik secara struktural maupun kultural sehingga segera tercipta peradaban baru yang lebih manusiawi dan kepentingan-kepentingan strategis kaum tani dapat terlindungi dari segala bentuk penghisapan dan penjajahan yang terjadi dapat segera dihapuskan. (lebih…)
Komentar Terbaru